Ada 24 jam dalam sehari dan hampir setengahnya ku habiskan dengan menyibukkan diri pada pekerjaan. Meski fisik dan otakku letih. Semata-mata ku lakukan agar tidak ada celah dan waktu untuk mengingat dan mengenangmu... Tapi kadang aku gagal. Seperti saat ini.. tapi life must go on . semua harus dihadapi, sesakit apapun itu..
Kamis, 07 Februari 2008
AKU TAK BISA!!!!
Sgala keputusan akhirmu kemarin menyadarkan aku
betapa sudah usangnya kisah kita yang sudah sekian lama berakhir
aku menyadari betapa tidak mengenakkannya ketika kita sudah tidak mencintai lagi
dan kita dihadapkan pada masalah untuk mencintai lagi
itu sulit..!!! bahkan sama sekali tak adil
walau kisah kita berbeda
walau alasan kita berbeda
dan sangat tak adil aku memaksamu dalam keadaan seperti ini
memaksamu bersamaku ketika kamu merasa tak sempurna
Tahukah kamu dua tahun yang lalu aku merasakan begitu
merasa tak berhak disisimu ketika aku dihadapkan pada masalah itu
sesuatu yang sampai kini tak pernah aku katakan padamu
yang detik ini ingin aku kirimkan sama kamu
tapi aku tak mampu menulisnya
namun semua keputusan akhirmu kemarin merubah pendapatku
aku ingin meyakini kita sudah berakhir meski didalam hatiku itu tak teryakini
aku masih tak bisa menghapusnya dari dalam hatiku
dan aku masih sangat berharap kamu kembali
kenapa aku harus merasakan kisah seperti ini
kisah dimana kita merasakan hal yang sama
merasa tak sempurna,.......................
no koment
no koment
no koment
Aku tak bisa menghapusmu..........
Aku tak bisa melupakanmu...........
Diposting oleh Jamal Grah di 09.38 0 komentar
Psikologi Komunikasi
Psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh diantara berbagai system dalam diri organisme dan diantara organisme. Psikologi juga meneliti kesadaran yang meyebabkan terjadinya perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan
A. Sistem Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal menguraikan bagaimana orang menerima, menyimpannya dan menghasilkannya kembali. Komunikasi intrapersonal (Proses pengolahan informasi) meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berfikir. Sensasi adalah proses menangkap stimuli. Persepsi ialah proses memberi makna pada sensasisehingga manusia memperopleh pengetahuan baru, dengan kata lain persepsi men gubah snsasi menjadi informasi. Memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Sedangkan berfikir adalah mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons.
B. System komunikasi interpersonal. System komunikasi interpersonal akan dijmulai dengan pembahasan tentang factor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi persepsi kita tentang orang lain. Juga membicarakan konsep diri, atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal:
1. pengaruh factor-faktor situasional pada persepsi interpersonal· deskripsi verbal yaitu, bagaimana rangkaian kata sifat menentukan persepsi orang· petunjuk proksemik yaitu studi tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan.· Petunjuk kinesik yitu petunjuk pada persepsi yang di dasarkan pada gerakan orang lain.· Petunjuk wajah, yang menimbulkan persepsi yang bias diandalkan.· Petunjuk paralinguistic yaitu cara bagaimana orang mengucapkan lambing-lambang verbal.petunjuk artifaktual, meliputi segala macam penampilan 2. pengaruh factor-faktor personal pada persepsi interpersonal · pengalaman· motivasi,dan· kepribadian.
3. propses pembentukan pesan· stereotyping, men jelaskan tetntang terjadinya primacy effect dan halo effect· implicit personality theory, yaitu teori yang tiadak pernah dinyatakan.· Atribusi adalah prosesmenyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak.
4. proses pengolahan kesanyaitu dengan membicarakan bagaimana kecermatan persepsi interpersonal dimudahkan oleh opetunjuk-petunjuk verbal dan non verbal, dan dipersulit oleh factor-faktor personal pada penanggap.
C. Psikologi pesanManusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri (pesan paralinguistic). Tetapi manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lain selain dengan bahasa, misalnya dengan isyarat (pasan ekstralinguistik)
1. pesan linguisticpesan linguistic menjelaskan; bagaimana kita dapat berbahasa, (menurut teori belajar, anak-anak memperoleh pengetahuan bahasa melalui tiga proses yaitu, asosiasi, imitasi, dan peneguhan. Asosiasi bearti melazimkan suatu bunyi dengan objek tertentu. Imitasi beartimenirukan pengucapan dan strukturkalimat yang didengarnya. Peneguhan dimaksudkan sebagai ungkapan kagambiraanyang dinyatakan ketika anak mengucapkan kata-kata dengan benar), bahasa dan proses berfikir (secara singkat dapat disimpulkan bahwa pandangan seseorang tentang dunia dibentuk oleh bahasa, dan krena bahasa berbeda, pandangan kita tentang dunia juga berbeda), kata-kata dan makna (dalam tilikan psikologi, makna tidak terletak pada kata-kata, tetapi pada pikiran orang, pada persepsinya. Makna terbentuk karena pengalaman individu.
2. pesan non verbalfungsi pesan non verbal :
a. repetisi yaitu, mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal
b. substitusi yaitu, menggantikan lambing-lambang verbal
c. kontradiksi yaitu, menolak pesan verbal atau memberikan makna lain pada pesan verbal
d. komplemen yaitu, melengkapi dan memperkaya makna pesan verbale. aksentuasi yaitu, menegaskan pesan-pesan verbalmacam-macam pesan non verbal:
a. kinesik yaitu gerak sebagian anggota tubuh
b. paralinguistic (suara)
c. proksemik yaitu gerakan semua anggota tubuh
d. penciuman atau olfaksie. sentifitas kulitf. artifactual (pakaian dan kosmetik)
Diposting oleh Jamal Grah di 08.51 0 komentar
Do'a Yang Terkabul (Dengan Caranya Sendiri)
Manusia berencana dan berupaya, namun keputusan di tangan Tuhan jua. Manakala segala daya upaya telah ditempuh, tapi takdir menggariskan lain, maka hanya ketabahan dan kesabaran sebagai obat penyembuh. Tuhan Maha Adil, dibalik semua kepedihan, toh ada hikmah yang terkandung. Hal inilah yang tersirat selama wawancara pd akhir April 2001, dengan seorang ibu bernama Andri Yanti (32). Pada suatu masa di kehidupannya, Yanti harus rela mengikhlaskan sang buah hati, Aditya Rizki Chandra. Kepergian yang terasa menyesakkan, ditengah harapan, semangat, serta perjuangan, agar penyakit putra kesayangannya sembuh.Tidak ada yang patut dan bisa disalahkan, Ini jalan Tuhan! Mungkin hal inilah yang terbaik bagi Chandra, yang terlahir dalam keadaan kurang sempurna. Chandra dilahirkan setelah sang bunda mengalami empat kali keguguran. Pun, Chandra hanya memiliki separuh langit-langit di mulutnya dan separuh klep di jantungnya. Kelahiran Chandra, meski awalnya membuat lemas Yanti dan suaminya Aria Bima (34), disambut tangan terbuka. Disambut pula keyakinan, Chandra akan sembuh dengan upaya pengobatan. Sebuah tekad suci, yang terpatri di hati pasangan suami istri itu.Yanti telah berencana. Pertama, dia akan melakukan operasi bibir sumbing, operasi langit-langit, lalu operasi jantung, dan terakhir operasi gusi. Empat hal ini, diyakini Yanti akan membuat Chandra sembuh dan bisa hidup normal seperti manusia lainnya. Rencana pertama yaitu operasi sumbing, dilakukan dua kali saat Chandra berusia 4 bulan dan 6 bulan. Operasi ini berjalan baik, karena bibir Chandra kembali menyatu dan kelihatan normal. Genap setahun, dilakukan operasi langit-langit. Menurut Yanti, operasi ini dilakukan agar anaknya tidak tergantung pada abdurator yang setiap minggu harus dibersihkan, atau disesuaikan dengan pelebaran mulut anaknya. Operasi ini pun berjalan baik, meski Chandra sempat koma dan membuat dirinya khawatir Setelah operasi ini, kebahagiaan merundung pasangan Yanti-Aria. Setelah dua rencananya sukses, Yanti memburu rencana ketiga. Yaitu, operasi jantung buat Chandra. Operasi ini sempat mengundang perdebatan, ada yang menganggapnya sangat berbahaya bagi keselamatan Chandra. Tapi di sisi lain, justru operasi ini harus dilakukan secepatnya. Setelah melakukan konsultasi dengan dokter ahli, Yanti pun mendapatkan keyakinan bahwa operasi ini tergolong aman. Akhirnya, keputusan terakhir adalah mengoperasi Chandra secepatnya. Keyakinan Yanti bertambah tebal karena mendapatkan rumah sakit yang menurut orang punya reputasi baik dalam melakukan operasi jantung pada bayi. Sebenarnya, alasan Yanti membawa Chandra ke meja operasi adalah ingin menjauhkannya anaknya dari penderitaan berkepanjangan. Dia tak sampai hati melihat anaknya terus sakit-sakitan.
Keinginan Yanti sangat beralasan, sebab sebagai penderita jantung Chandra tidak bisa seperti anak-anak lainnya. Ia mudah sekali lelah dan tidak boleh kaget. Operasi pun digelar dengan sejuta harapan. Chandra yang kurus, dengan berat hanya 9 Kg, terkulai tak berdaya karena obat bius mulai merambah tubuhnya. Waktu terus berjalan, tiga jam operasi cukup membuat Yanti khawatir. Namun, operasi berakhir dengan sukses. Lega hati Yanti, meski tetap menyimpan cemas karena Chandra belum sadarkan diri. Setelah tiga hari operasi, Chandra tetap belum sadarkan diri. Bahkan pada malam ketiga, tubuhnya berubah menjadi kuning dan matanya membelalak ke atas. Dokter mengatakan, belum sadarnya Chandra akibat pemberian obat bius terus-menerus untuk mengurangi rasa sakit.
Menjelang Shubuh, kondisi Chandra mulai tak karuan. Meski sudah diberi obat seharga Rp 2,5 juta, tetap saja keadaannya tak bertambah baik. Kali ini kecemasan luar biasa menyelimuti Yanti. Detak jantung anaknya melemah dari 100 ke 90, lalu turun ke 75, hingga akhirnya bertahan di angka 5. Kesedihan tak tertahankan lagi, Yanti terus menatap dan berdoa semoga keajaiban datang.Cukup lama detak jantung Chandra bertahan di angka lima. Suatu kesadaran seolah merambat dingin di tubuhnya, manakala beberapa orang meminta Yanti memasrahkan anaknya. Secara medis, Chandra memang tak akan bisa bertahan hidup. Setelah terlebih dahulu melakukan Sholat Shubuh, Yanti pun memasrahkan kepergian Chandra. Tepat pukul 05.00 WIB, detak jantung Chandra melemah ke angka empat, hingga akhirnya mencapai titik nol dan menghembuskan nafas terakhirnya. Kepergian Chandra diusianya yang kedua, 4 Juli 1999, jelas membawa kepedihan tersendiri bagi Yanti.
Setelah 2 tahun menjaga dan merawat Chandra dengan penuh kasih, sang buah hati harus pergi ke peraduannya yang terakhir. “Ini mungkin yang terbaik buat saya Chandra. Keinginan saya untuk segera mengakhiri penderitaan Chandra dikabulkan, meski dengan cara yang lain,” ujar Yanti seraya terisak. Selamat jalan Chandra, bahagialah disisi-Nya.
Keinginan Yanti sangat beralasan, sebab sebagai penderita jantung Chandra tidak bisa seperti anak-anak lainnya. Ia mudah sekali lelah dan tidak boleh kaget. Operasi pun digelar dengan sejuta harapan. Chandra yang kurus, dengan berat hanya 9 Kg, terkulai tak berdaya karena obat bius mulai merambah tubuhnya. Waktu terus berjalan, tiga jam operasi cukup membuat Yanti khawatir. Namun, operasi berakhir dengan sukses. Lega hati Yanti, meski tetap menyimpan cemas karena Chandra belum sadarkan diri. Setelah tiga hari operasi, Chandra tetap belum sadarkan diri. Bahkan pada malam ketiga, tubuhnya berubah menjadi kuning dan matanya membelalak ke atas. Dokter mengatakan, belum sadarnya Chandra akibat pemberian obat bius terus-menerus untuk mengurangi rasa sakit.
Menjelang Shubuh, kondisi Chandra mulai tak karuan. Meski sudah diberi obat seharga Rp 2,5 juta, tetap saja keadaannya tak bertambah baik. Kali ini kecemasan luar biasa menyelimuti Yanti. Detak jantung anaknya melemah dari 100 ke 90, lalu turun ke 75, hingga akhirnya bertahan di angka 5. Kesedihan tak tertahankan lagi, Yanti terus menatap dan berdoa semoga keajaiban datang.Cukup lama detak jantung Chandra bertahan di angka lima. Suatu kesadaran seolah merambat dingin di tubuhnya, manakala beberapa orang meminta Yanti memasrahkan anaknya. Secara medis, Chandra memang tak akan bisa bertahan hidup. Setelah terlebih dahulu melakukan Sholat Shubuh, Yanti pun memasrahkan kepergian Chandra. Tepat pukul 05.00 WIB, detak jantung Chandra melemah ke angka empat, hingga akhirnya mencapai titik nol dan menghembuskan nafas terakhirnya. Kepergian Chandra diusianya yang kedua, 4 Juli 1999, jelas membawa kepedihan tersendiri bagi Yanti.
Setelah 2 tahun menjaga dan merawat Chandra dengan penuh kasih, sang buah hati harus pergi ke peraduannya yang terakhir. “Ini mungkin yang terbaik buat saya Chandra. Keinginan saya untuk segera mengakhiri penderitaan Chandra dikabulkan, meski dengan cara yang lain,” ujar Yanti seraya terisak. Selamat jalan Chandra, bahagialah disisi-Nya.
Inti dari kisah diatas : Tuhan tahu apa yang dibutuhkan umat-NYA, dan Tuhan (juga) tahu apa yang tidak dibutuhkan umat-NYA.
Diposting oleh Jamal Grah di 08.29 0 komentar
7 Keajaiban Dunia
Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari “Tujuh Keajaiban Dunia.” Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan “Tujuh Keajaiban Dunia” saat ini. Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi;
1) Piramida
1) Piramida
2) Taj Mahal
3) Tembok Besar Cina
4) Menara Pisa
5)Kuil Angkor
6) Menara Eiffel
7) Kuil Parthenon
Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.Gadis pendiam itu menjawab, “Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya”. Sang guru berkata, “Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya”.
Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, “Saya pikir, “Tujuh Keajaiban Dunia” adalah,
1) Bisa melihat
2) Bisa mendengar
3) Bisa menyentuh
4)Bisa menyayangi (Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan)
5) Bisa merasakan
6)Bisa tertawa
7) Dan, bisa mencintai
Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya “keajaiban”.Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai “biasa”. Semoga anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul betul ajaib dalam kehidupan anda.
Diposting oleh Jamal Grah di 08.23 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)